Feb 22, 2012

teringat rendang

Baru beberapa hari sampai di malaysia, stok rendang yang dibawa dari rumah sudah hampir habis, ckckckck . . . maklum sampe sekarang cita rasa khas rendang dan makanan buatan uwo masih tetap nomer satu.

Ulik-ulik lagi tentang rendang, tiba-tiba saya kepikiran untuk search di google tentang asal muasal rendang, dan menurut hasil pencarian google, banyak orang "ahli" berpendapat tentang asal muasal makanan dahsyat ini. Hal ini disebabkan oleh masuknya rendang menjadi makanan top dunia berdasarkan hasil survey CNNgo beberapa bulan lalu. Banyak sekali artikel dan tulisan mengenai keberhasilan rendang menjadi makanan nomer satu dunia.

Ditilik lebih dalam, sayangnya tak ada seseorang pun yang bisa memberikan kepastian, asal rendang itu dari mana (walaupun mereka setuju bahwa daerah minangkabau menjadi lokasi awal ditemukannya rendang), tetapi kenapa bisa ada rendang di minangkabau ?? Saya merasa penasaran, apakah mungkin makanan ini tiba-tiba saja muncul di pikiran nenek moyang, atau apakah ada dasar masakan yang menjadi asal rendang (rendang sebagai hasil modifikasi makanan lain)?

Menurut saya, rendang kemungkinan besar berasal dari modifikasi gulai dan gulai pun berasal dari modifikasi kari dari india. Nah lho?? Kalau begitu rendang berasal dari India ?? Bukan, rendang menurut saya masih tetap berasal dari Minangkabau, karena merekalah yang berinisiatif untuk membuat rendang dan melestarikannya.

Bagi orang yang tahu membuat rendang, bumbu dasar rendang amatlah mirip dengan gulai, hanya saja mungkin takaran dan pengolahannya berbeda. Setelah menjadi gulai, dan dimasak lebih lama (hingga kuah semakin mengental) maka terciptalah kalio, kalio dimasak dan di aduk beberapa jam lagi sampai dalam istilah saya menjadi hangus, itulah yang kita sebut rendang. (ini sedikit berbeda dengan teori gulai setengah matangnya Dolce)

Rendang sendiripun banyak modifikasinya, saking terkenalnya makanan ini dan juga kebiasaan merantau orang minang, rendang juga dapat ditemukan di beberapa daerah lain yang telah memiliki cita rasa yang disesuaikan. Mengenai rendang di malaysia, ada satu artikel yang berisi tentang Chef Wan (ahli kuliner malaysia) yang bilang kalau rendang di Malaysia itu basah dan tidak berminyak, sedangkan di Indonesia itu kering dan banyak minyaknya . . hmm.....

Menurut saya hal ini tidak sepenuhnya benar, rendang Malaysia bagi saya orang Minang, masih belum bisa dijadikan atau disebut rendang, kami menyebutnya kalio, dan jika Chef Wan memnyebutkan bahwa rendang malaysia tidak berminyak karena dimasak lebih dari 4 jam, lalu kenapa rendang yang saya buat bersama uwo dan pengolahan yang memakan waktu dari pagi hingga sore (4jam lebih) itu tetap saja berminyak ?? Aneh lah Chef Wan ini (sekali lagi saya sedikit ragu ini adalah komentar asli Chef Wan, ada kemungkinan salah penafsiran dan penulisan oleh jurnalis bersangkutan).

Menurut saya sendiri rendang Malaysia juga cukup berminyak, tetapi minyak tersebut masih menyatu dengan "dedak rendang" yang belum kering, sedangkan rendang yang saya buat minyak akan mengendap dan terpisah dari dedak rendang (tentu saja menurut saya campuran dedak rendang dan minyak ini lebih nikmat jika dibandingkan dengan dedaknya saja). Tetapi, agar rendang dapat disimpan lebih lama biasanya minyak akan ditiriskan dan dipisahkan dari rendang. Rendang yang saat ini saya bawa pun begitu. Sebelum di bungkus, minyaknya ditiriskan dulu, hingga rendang tersebut terkesan kering.


Fiuhh . . . panjang juga omong-omong tentang rendang, ya sudahlah udah dibikin mo gimana lagi.
Selamat makan rendang semua,

Ciasoz!!


*uwo = nenek / grandma